JAKARTA - Bangunan rumah tua yang sempat viral pada tahun 2019 silam lantaran berada di tengah-tengah himpitan apartemen mewah di Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga kini masih berdiri kokoh.
Kondisi rumah tua itu pun menjadi fenomena unik tersendiri di kalangan masyarakat. MNC Portal pun mengulas kabar terbaru dari rumah yang dihimpit oleh apartemen itu.
Okezone merangkum 5 fakta kabar terbaru rumah tua yang dihimpit apartemen itu. Berikut ulasannya:
1. Rumah Milik Pasutri Lansia
Rumah tersebut berada di Jalan Kh Mas Mansyur, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, merupakan rumah milik pasangan suami istri yang sudah lanjut usia bernama Elis dan Chairul Bahri. Rumah milik Elis itu berada tepat di kawasan apartemen Thamrin Executive Residence.
Untuk bisa melihat rumah milik Elis, seseorang harus masuk dari gerbang pintu masuk apartemen tersebut. Pasalnya, pada bagian depan dan kanan rumah milik Elis, terdapat tembok milik apartemen, sedangkan di bagian belakang dan kanannya juga merupakan bangunan apartemen.
Di sisi kiri rumah tersebut juga merupakan area milik apartemen yang tampak luas hingga menembus ke pintu masuk apartemen. Rumah yang berdiri sebelum zaman kemerdekaan Indonesia itu pun kini tampak sangat tua, genteng dan pondasi bangunan yang terbuat dari kayu terlihat lapuk ditelan waktu.
2. Sejumlah Perabotan Tampak Berada di Luar Rumah
Cat berwarna putih pada bagian temboknya pun terlihat kusam dan terkelupas. Tanah dari rumah tua juga tampak lebih rendah dibandingkan tanah di area apartemen, di bagian sisi kanannya terdapat pohon kecil, dan sedikit lebih ke kiri terdapat pintu dan jendela yang tampak telah lapuk pula dimakan usia.
Di bagian depannya, terdapat tempat untuk mencuci, lalu galon, ember, tempat sepatu, antena televisi, hingga tempat untuk menjemur tampak menghiasi perakarangan rumah. Lalu, terdapat pula jalan setapak agar penghuninya bisa naik turun ke dalam rumah menuju pelataran apartemen.
Pada bagian kanan dan kirinya, terdapat tembok pot berukuran sedang untuk tanaman hingga ke bagian belakang rumah. Bukan menjadi rahasia bagi warga sekitar hingga penghuni apartemen jika rumah tersebut dihuni oleh pasangan suami istri Elis dan Chairul Bahri beserta satu orang anaknya.
"Iya itu rumahnya Bu Elis, orang rata-rata, baik warga maupun penghuni apartemen yang lama-lama tahu itu. Orangnya kan menang tidak mau itu dijual, pihak apartemennya juga memaklumi lah istilahnya jadi begitu (tetap ada beriringan dengan apartemen)," kata salah seorang warga Kebon Melati, Rohman saat berbincang di sekitar rumah tersebut, Rabu (24/4/2024).
3. Pemilik Pertahankan Rumah karena Warisan Turun Temurun
Rumah tersebut masih dipertahankan oleh Elis hingga saat ini lantaran rumah itu merupakan rumah warisan keluarganya secara turun temurun sejak zaman kakek dan neneknya dahulu. Elis pun lahir, tinggal, dan besar di rumah tersebut sehingga dia enggan menjual rumah dengan harga berapa pun.
4. Pemilik Miliki Kenangan dan Sejarah Sehingga Tak Lepas Rumah ke Pemilik Apartemen
Elis berpegang teguh jika rumah itu memiliki kenangan, sejarah, dan nilai yang tak terukur dengan materiil bagi keluarganya. Saat pembangunan apartemen dilakukan pada sekira tahun 2005-2010 silam, rumah Elis sejatinya pernah ditawar dengan harga lebih dari Rp2 miliar hingga ditukar dengan unit apartemen, hanya saja Elis tetap teguh enggan menjual rumah peninggalan keluarganya itu.
"Dahulunya kan ini masih masuk Kampung Kebon Melati, lalu dilakukan pengembangan dibuat apartemen, semua warga udah pada pindah, tinggal itu doang yang masih bertahan meski sudah ditawar Rp2-3 miliar, tetap tidak mau," tutur pria yang tinggal di kawasan Dukuh Pinggir itu.
Alhasil, bangunan rumah Elis itu kini harus berdiri di tengah-tengah bangunan mewah nan menjulang tinggi di sekeilingnya. Para penghuni apartemen sendiri tidak mempersoalkan tentang rumah Elis yang hingga kini masih berdiri itu, begitu juga dengan pihak pengelola apartemen.
"Rukun-rukun saja, enggak terganggu juga (penghuni apartemen) karena buktinya itu kan masih ada di situ. Kalau keluarganya yang lain sudah pada pindah, semua yang dahulu di situ (Perkampungan Kebon Melati) juga sudah pada pindah, ada yang ke Depok, ada yang ke Bekasi," beber Rohman yang sehari-harinya sabagai juru parkir itu.
5. Pemilik Rumah Enggan Berbincang dengan Media
Saat disambangi di kediamannya itu, Elis enggan untuk diwawancarai, begitu juga dengan suminya, Bahri yang sehari-harinya berjualan di kawasan Tanah Abang. Pasalnya, dia khawatir jika pemberitaan di media bisa membuat kesalahpahaman dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak apartemen.
(Fakhrizal Fakhri )