AFGHANISTAN – ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan di sebuah masjid Syiah di provinsi Herat, Afghanistan barat, yang menewaskan enam orang.
Pada Senin (29/4/2024) malam, seorang pria bersenjata menyerbu Masjid Imam Zaman di distrik Guzara, provinsi Herat dan menembaki jamaah yang sedang salat.
Penyerang melarikan diri dari tempat kejadian dan satu orang terluka dalam serangan itu.
Afiliasi ISIS di wilayah tersebut, yang dikenal sebagai ISIS Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram mereka pada Selasa (30/4/2024) malam.
Dilaporkan bahwa salah satu anggotanya menyerang sebuah kuil Syiah di provinsi Herat dengan tembakan senapan mesin.
Kementerian Dalam Negeri Taliban mengatakan enam jamaah, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam serangan itu.
“Seseorang bersenjata tak dikenal menembaki jamaah dengan AK-47,” kata Abdul Mateen Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban, dikutip Independent.
ISIS-K, sebuah kelompok ekstremis Sunni yang didirikan pada tahun 2015, telah menargetkan Muslim Syiah di Afghanistan, khususnya etnis minoritas Hazara. Populasi Syiah di Afghanistan berjumlah sekitar 10 persen, dan mayoritas adalah Sunni.
Desa Mohammadi di distrik Guzara, tempat serangan itu terjadi, mayoritas penduduknya adalah suku Hazara.
ISIS-K telah meningkatkan serangannya secara signifikan di Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban pada tahun 2021. Serangan-serangan ini meluas ke wilayah yang sebelumnya tidak tersentuh oleh kekerasan kelompok tersebut, terutama wilayah yang jauh dari bentengnya di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan di timur.
Gambar yang mengganggu setelah penyerangan menunjukkan tubuh tak bernyawa seorang bayi tergeletak di lantai. Pada Selasa (30/4/2024), ratusan warga berkumpul untuk mengadakan pemakaman mereka yang terbunuh dan berduka atas kematian tersebut.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengutuk serangan itu dan menyerukan tindakan segera terhadap para pelakunya.
“UNAMA mengutuk serangan tadi malam terhadap sebuah masjid Syiah di Herat yang menewaskan dan melukai sedikitnya 7 orang, termasuk seorang anak-anak. Sebagaimana dinyatakan dalam laporan UNAMA: Investigasi dan akuntabilitas terhadap pelaku dan langkah-langkah perlindungan bagi komunitas Syiah Afghanistan sangat dibutuhkan,” katanya di X.
Front Kebebasan Afghanistan menyebut serangan itu sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Dengan kesedihan dan kemarahan yang mendalam kami menyikapi serangan keji yang baru-baru ini terjadi terhadap jamaah di Herat. Sekali lagi, rekan-rekan kami menjadi sasaran kejam saat melakukan salat di Masjid Imam Zamān di Kota Andisheh, Provinsi Herat,” terangnya.
“Serangan-serangan ini bertujuan untuk memicu perpecahan sektarian dan menabur perselisihan di antara beragam komunitas etnis di Afghanistan, khususnya menargetkan warga Hazara, Syiah, dan kelompok rentan lainnya,” tambahnya.
Pelapor Khusus untuk situasi hak asasi manusia di Afghanistan, Richard Bennett, juga mengutuk serangan tersebut dan mengatakan semua warga Afghanistan harus dapat berdoa dengan damai.
(Susi Susanti)