Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kadin DKI Suarakan Pemerintah dan Para Buruh Jaga Inflasi di Indonesia

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Jum'at, 03 Mei 2024 |19:43 WIB
Kadin DKI Suarakan Pemerintah dan Para Buruh Jaga Inflasi di Indonesia
Diskusi Pemuda Perindo. (Foto: Ari Sandita)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan, Pendidikan dan Pelatihan Kadin DKI Jakarta, Heber Simbolon berharap pemerintah Indonesia dan para buruh menjaga inflasi di Indonesia sehingga mata uang di Indonesia menjadi berharga.

"Jadi saya selalu berharap, saya selalu imbau pada pemerintah dan teman-teman buruh, bukan UMP yang kita teriaki, tapi inflasinya yang kita jaga bersama supaya nilai uang kita berharga," ujarnya dalam talkshow bertema Evolusi Hak Pekerja di era digitalisasi dalam UU Ketenagakerjaan Omnibus Law yang digelar oleh Forum Diskusi Muda, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, Kadin sebagai mintra pemerintah, khususnya para pengusaha yang tergabung dalam Kadin akan selalu menurut pada apa aturan yang ada, yang tentunya dikeluarkan pemerintah. Hal itu sesuai dengan amanat UU No. 1 tahun 87 kami.

Maka itu, kata dia, tak mungkin para pengusaha di Kadin melakukan perbuatan zolim pada karyawannya dengan tidak memberikan kesejahteraan yang laik. Pasalnya, bagi para pengusaha yang tergabung dalam Kadin, pekerja itu merupakan mitranya.

"Bagi pengusaha yang ada di Kadin, pekerja itu adalah mitra, buruh itu mitra strategis kami, tak mungkin mesin yang kami punya bergerak kalau tak ada buruhnya," tuturnya.

Maka itu, bebernya, manakala memang ada pengusaha yang nakal, para buruh pun boleh mengadukan perusahaan tersebut, khususnya di Jakarta. Dia lantas menceritakan, dia termasuk salah satu dewan anggota pengupahan di DKI Jakarta ini, yang mana setiap tahun di bulan November bergumul untuk menentukan UMP DKI Jakarta.

"Saya bilang, saat ini memang sedih untuk buruh di Jakarta upah Rp5,2 juta UMP itu sudah mahal, untuk kantong pengusaha itu udah berat. Tapi kalau kita kembalikan pada nilai uangnya, yah mohon maaf jadi tak bernilai karena inflasi kita hancur-hancuran," jelasnya.

Dia mengungkapkan, persoalan UMP bukanlah hal utama yang harus ditekankan lantaran sebesar apapun besaran UMP, manakala inflasi sangat hancur, nilai uang pun menjadi tak berharga. Contohnya, di Indonesia tak ada lagi pecahan uang sebesar Rp1 dan uang sebesar Rp1 tak lagi bisa dipakai untuk membeli sesuatu.

"Jadi saya selalu berharap, saya selalu imbau pemerintah dan teman-teman buruh, bukan UMP yang kita teriaki, tapi infalisinya kita jaga bersama supaya nilai uang kita berharga. Belum lama ini saya dari Malaysia, di Malaysia masih ada uang pecahan mereka 1 ringgit, dan masih bisa kita pakai tuk membeli sesuatu," ungkapnya.

"Sekarang kita fair, masih ada gak uang 1 rupiah di Indonesia? Nah itu kan yang kita perlu jaga. Selalu saya pikirkan, kalau dari anak muda itu kita mintakan kekuatan berpikir juga kekuatan bertindak, ayo kita selamatkan," katanya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement