6. Sedulur padha mangan sedulur, artinya saudara makan saudara tidak rukun.
7. Kanca dadi musuh, artinya kawan jadi lawan.
8. Guru disatru, artinya banyak guru dimusuhi.
9. Tangga lan curiga, artinya tetangga saling curiga.
10. Pedagang akeh sing kepelarang, artinya pedagang banyak yang tenggelam.
11. Wong utana akeh sing dadi, artinya penjudi banyak yang merajalela.
12. Akeh barang kang haram, artinya banyak barang haram.
13. Akeh anak kang haram, artinya banyak anak haram.
14. Wong wadon ngelamar wong lanang, artinya perempuan melamar laki-laki.
15. Wong lanang ngasura derajate dhewe, artinya laki-laki menghina derajatnya sendiri.
16. Akeh barang-barang melebuh luang, artinya banyak barang-barang yang terbuang.
17. Akeh uwong kaliren lan wuda, artinya banyak orang lapar dan telanjang.
18. Wong tuku ngelenik wong dodol, artinya pembeli membujuk penjual.
19. Sing dodol akal okol, artinya penjual membujuk si penjual.
20. Umah ala saya dipuja, artinya rumah maksiat makin dipuji.
Ramalan Jayabaya didasarkan pada Kitab Asrar (Musarar) yang ditulis oleh Sunan Giri. Meskipun kebenaran ramalan tentang kiamat masih menjadi misteri, pesannya dapat dijadikan pelajaran bagi manusia untuk menjaga alam dan memperbaiki perilaku mereka.
(Arief Setyadi )