Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penguasa Orde Baru, Soeharto Ternyata Pernah Ditempeleng Seniornya di Militer

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2024 |07:07 WIB
Penguasa Orde Baru, Soeharto Ternyata Pernah Ditempeleng Seniornya di Militer
Soeharto (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Soeharto, penguasa Orde Baru yang sangat disegani dan ditakuti ternyata pernah ditempeleng oleh perwira TNI. Orang yang berani melakukan hal tersebut adalah Alexander Evert Kawilarang.

Kawilarang merupakan senior perwira TNI masa Perang Revolusi dan mantan personel KNIL, tentara Hindia Belanda. Kawilarang dikenal sebagai pendiri Kesatuan Komando Tentara Territorium atau Kesko TT yang kini berubah nama jadi Kopassus.

Peristiwa itu terjadi saat Kawilarang berpangkat kolonel. Kawilarang menegur Soeharto atas kegagalan melaporkan situasi di Makassar, hal itu menunjukkan standar ketegasan yang dipegang Kawilarang terhadap bawahan-bawahannya.

Kawilarang menjabat sebagai Panglima Wirabuana. Sementara Letnan Kolonel Soeharto, komandan Brigade Mataram, merupakan anak buahnya. Suatu ketika Kawilarang dihadapkan dengan pemberontakan. Saat itu, sekitar 1950-an, Kawilarang melapor kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan Makassar sudah aman. Tidak ada ancaman militer dari pihak Belanda yang melakukan agresi di Indonesia.

Namun, Presiden Soekarno menunjukkan radiogram yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda menduduki Makassar. Bahkan, pasukan Soeharto yaitu Brigade Mataram yang bertugas mempertahankan Kota Makassar, dilaporkan telah mundur ke Lapangan Udara Mandai.

“Sirkus apa-apaan, ini?” ujar Kawilarang saat itu.

Kawilarang marah besar dan menampar Soeharto. Kabarnya, reaksi Soeharto saat itu hanya menahan sakit sambil bersungut-sungut.

Meski di lain kesempatan, Kawilarang mengaku tidak menampar Soeharto, tapi ia harus menegurnya. Kisahnya dinukilkan dalam buku “Suharto and His Generals: Indonesian Military Politics 1975-1983” karya David Jenkins.

Adanya perbedaan pandangan antara Soeharto dan Kawilarang juga terlihat dari pernyataan bahwa Kawilarang tidak menyukai kebijakan Soeharto terkait pembawaan harta rampasan perang.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berada di bawah komando yang sama, perbedaan pendapat dan nilai-nilai dapat tetap muncul di antara para pemimpin militer.

Selain itu, peran Kawilarang dalam pembentukan unit-unit khusus seperti Kesko TT-III yang kemudian menjadi cikal bakal Kopassus menunjukkan kontribusi besar yang telah dia berikan dalam perkembangan militer Indonesia. Ini menggarisbawahi pentingnya tokoh seperti Kawilarang dalam membentuk dan mengarahkan institusi militer, bahkan setelah masa pensiunnya.

Kawilarang lahir pada 23 Februari 1920 dan meninggal di Jakarta pada 6 Juni 2000 dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen).

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement