JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan Kedutaan Besar (Kedubes) Austria di Indonesia merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara dengan konser persahabatan antara musisi dari kedua negara.
Bertajuk ‘Symphonie der Freundschaft’ atau ‘Symphony of Friendship’, konser ini akan dibawakan oleh Jakarta Concert Orchestra dengan konduktor Avip Priatna. Avip merupakan Direktur Musik Jakarta Concert Orchestra dan sudah lama memperkenalkan musik klasik karya komposer Austria di Indonesia.
Nantinya rangkaian konser ini akan dimulai pada Rabu (8/5/2024) di Jakarta yang akan dibawakan oleh Jakarta Concert Orchestra bersama Batavia Madrigal Singers. Kemudian bintang tamu pemain violin muda berbakat dari Austria, Julian Walder yang akan membawakan karya dari Korngold Violin Concerto in D major OP.35.
Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Lodl mengatakan dengan kolaborasi ini, pihaknya ingin agar banyak orang mengetahui tentang musik tradisional Austria. Termasuk masyarakat Indonesia.
“Kolaborasi di berbagai bidang selama 70 tahun telah membawa kemajuan yang signifikan bagi Austria dan Indonesia. Symphony of Frendship menjadi wujud nyata persahabatan yang terjalin erat. Saya berharap ke depannya hubungan ini semakin diperkuat. Konser ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Indonesia dan Austria untuk terus berkarya dan menjalin hubungan yang erat di masa depan,” terangnya, saat konferensi pers di Inews Tower, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, Direktur Eropa 1 Kemlu menjelaskan konser ini merupakan perayaan hubungan diplomatik dan simbol kedekatan hubungan masyarakat kedua negara.
Dia menegaskan konser ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Austria melalui jalur diplomasi budaya.
“Ke depannya, kami berharap dapat terus menggali potensi kerja sama di berbagai bidang. Seperti pendidikan, seni dan budaya, pertukaran pelajar dan seniman, serta pameran seni bersama,” ujarnya.
“Kita melihat musik sebagai bahasa universal yang sangat melambangkan hubungan Indonesia dan Austria. Konser ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk menunjukkan industri kreatif Indonesia. Kita punya talent untuk musik klasik yang akan tampil di kiblat musik klasik di dunia yakni Austria,” lanjutnya.
Avip megatakan tujuan konser ini untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara khususnya di bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif.
Selain itu, konser ini juga untuk memperkenalkan potensi dan kekuatan bangsa Indonesia khususnya di bidang kreativitas seni musik berbasis orkestra simfoni.
“Nantinya kami di Austria dan Italia akan membawakan lagu-lagu Indonesia yang sudah diaransemen menjadi musik klasik. Kita sangat bangga dapat membawakan musik klasik lansung di pusat musik klasik dunia,” ungkapnya.
Seperti diketahui, hubungan antara Indonesia dan Austria telah berkembang positif sejak kedua negara menjalin hubungan diplomaik pada 1954.
Meskipun terpisah oleh jarak yang cukup jauh, namun Indonesia dan Austria memiliki kerja sama yang kuta di berbagai bidang. Termasuk perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan budaya, serta musik.
Melalui kolaborasi di bidang musik, Indonesia dan Austria dapat saling menghargai warisan musik budaya masing-masing, memperluas wawasan musikal dan memperkuat ikatan budaya antara kedua negara.
Peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Austria pada tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk juga merayakan perkembangan musik Indonesia berbasis orkestra.
Wina yang kerap dikenal sebagai pusat musik klasik dunia merupakan tempat yang signifikan dalam memperkenalkan musik Indonesia berbasis orkestra tersebut serta meningkatkan eksistensinya di mata dunia.
(Susi Susanti)