JAKARTA - Era Reformasi diperjuangkan oleh berbagai pihak untuk menggulingkan rezim Orde Baru. Salah satu peristiwa bersejarah lahirnya Reformasi berlangsung pada 12 Mei 1998.
Saat itu terjadi sejarah kelam atas tragedi penembakan berdarah kepada elemen massa dari mahasiswa di Universitas Trisakti.
Saat itu penembakan brutal dilakukan kepada mereka yang menuntut dilengserkannya Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden RI.
Empat mahasiswa Universitas Trisakti menjadi korban penembakan berdarah. Mereka yakni, Almarhum Elang Mulia Lesmana; Heri Hertanto; Hafidin Royan; dan Hendriawan Sie. Keempat pejuang reformasi itu meninggal dunia dengan luka tembak yang mengenaskan.
Tepat pada hari ini, 26 tahun sudah tragedi berdarah itu berlalu. Tersisa perjuangan reformasi yang kini dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dalam kesempatan ini, MNC Portal Indonesia mencoba mengulas sedikit tentang sejarah serta latar belakang terjadinya tragedi berdarah 12 Mei di Trisakti.
Dari sejumlah sumber yang dihimpun, tragedi berdarah itu bermula ketika krisis finansial di Asia yang berdampak pada Indonesia.
Indonesia turut mengalami krisis moneter. Tak hanya itu, praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) saat itu juga menjadi sebabnya. Mahasiswa menjadi garda terdepan dalam gelaran aksi demonstrasi di berbagai daerah.