JAKARTA - Para alumni dinilai memiliki peran yang besar dalam hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia.
Hal ini diungkapkan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams saat merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dan Penghargaan Australian Alumni Awards 2024 di Jakarta, Rabu (16/5/2024) malam.
"Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dan sejarah persahabatan yang dimiliki kedua negara. Hubungan pribadi antarwarga merupakan inti dari persahabatan keduanya dan komunitas alumni kami berperan besar dalam membina hubungan yang langgeng ini," terangnya saat Gala Dinner.
Lebih dari 200 undangan hadir dalam acara tersebut termasuk Gubernur-Jenderal Autralia, Jenderal David Hurley AC DSC (purnawirawan).
Sejumlah alumni Australia juga hadir yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Meutya Hafid, musisi Indra Lesmana, dan lainnya. Beberapa tokoh juga terlihat seperti Yenny Wahid, Chairul Tanjung, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono.
Gubernur Jenderal Australia David Hurley mengatakan hubungan antara Australia dan Indonesia didasari oleh rasa saling menghormati dan hubungan yang telah terjalin sejak lama.
“Indonesia akan selalu menjadi mitra penting dan strategis untuk Australia. Kita ada untuk satu sama lain pada saat dibutuhkan dan berupaya menciptakan peluang baru. Itu adalah hubungan antar manusia,” terangnya.
Sementara itu, Airlangga mengatakan hubungan Indonesia dan Australia memiliki sejarah kerja sama yang panjang selama tujuh setengah dekade terakhir.
Kedua negara bekerja keras menegaskan komitmen untuk memajukan stabilitas regional Indonesia. Di sisi lain, Australia telah berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan serta meningkatkan perdagangan dan investasi.
Pada kesempatan tersebut juga diberikan Australian Alumni Award kepada alumni yang telah memberikan kontribusi yang patut diteladani dalam profesi dan komunitas mereka.
Penghargaan dengan kategori Alumni of the Year 2024 diberikan kepada Meutya Hafid, Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan diberikan kepada Alvin Sariaatmaja dan Penghargaan Mempromosikan Pemberdayaan Perempuan dan Inklusi Sosial dianugerahi kepada Fandy Dawean.
Meutya Hafid yang meraih gelar Sarjana Teknik dari University of South Wales juga memberikan pesan khusus bagi anak muda.
"Be a global citizen. Dunia saat ini membutuhkan anak-anak muda yang memiliki pergaulan internasional," tegas mantan jurnalis itu.
Fandy merupakan seorang guru di SMAN 10 Raja Ampa. Fandy yang juga penyandang disabilitas ini aktif mengadvokasi para penyandang disabilitas terkait literasi digital dan pendidikan inklusif. Dia meraih gelar Master Kebijakan dan Praktik Disabilitas dari Flinders University.
(Susi Susanti)