Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Mohammad Mokhber, Sosok yang Akan Menjadi Presiden Sementara Iran

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 20 Mei 2024 |16:29 WIB
Profil Mohammad Mokhber, Sosok yang Akan Menjadi Presiden Sementara Iran
Profil Mohammad Mokhber, sosok yang akan menjadi pemimpin sementara Iran (Foto: Reuters)
A
A
A

IRAN - Mohammad Mokhber diperkirakan menjadi presiden sementara Iran setelah Presiden Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).

Media pemerintah melaporkan pada Senin (20/5/2024), Raisi, 63 tahun, dan Menteri Luar Negeri Iran termasuk di antara mereka yang ditemukan tewas di lokasi kecelakaan, dilaporkan di sebuah lembah curam dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

Tidak ada penyebab langsung yang diberikan atas kecelakaan tersebut, dan beberapa rincian tentang sifat dan lokasinya tampak bertentangan.

Dikutup Reuters, Wakil presiden pertama Mohammad Mokhber kini diperkirakan akan menjadi presiden sementara Iran, berdasarkan konstitusi negara tersebut.

Sebagai presiden sementara, Mokhber diharapkan menjadi bagian dari dewan yang beranggotakan tiga orang, bersama dengan ketua parlemen dan ketua pengadilan, yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian Raisi.

Lalu, siapakah sebetulnya Mokhber? Pria berusia 68 tahun itu menjadi wakil presiden Iran pada tahun 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.

Lahir pada tanggal 1 September 1955, Mokhber, seperti Raisi, dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara.

Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters pada saat itu bahwa Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskow pada bulan Oktober dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.

Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Di bawah kepresidenan Raisi dengan Mokhber sebagai wakil presiden pertama, Iran telah mempersenjatai Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, serta melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Israel di tengah perangnya melawan Hamas.

Mereka juga terus mempersenjatai kelompok-kelompok proksi di Timur Tengah, seperti pemberontak Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Sebelum menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat sebagai perwira di korps medis Korps Garda Revolusi Islam, selama perang Iran-Irak. Ia diketahui memegang dua gelar doktor, di bidang hak internasional, dan manajemen.

Dia juga sebelumnya menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi kuat yang terkait dengan pemimpin tertinggi.

Pada tahun 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang dikenakan sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam kegiatan rudal nuklir atau balistik. Dua tahun kemudian, ia dikeluarkan dari daftar.

Pada tahun 2013, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi.

Setad yang bernama lengkap Setad Ejraiye Farmane Hazrate Emam, atau Markas Besar Pelaksana Perintah Imam didirikan berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh pendiri Republik Islam, pendahulu Khamenei, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Pemerintah memerintahkan para pembantunya untuk menjual dan mengelola properti yang diduga ditinggalkan pada tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979 dan menyalurkan sebagian besar hasilnya untuk amal.

Setelah menerima bantuan helikopter pada Minggu (19/5/2024), Mokhber sudah mulai menerima telepon dari para pejabat dan pemerintah asing.

Pertemuan darurat Kabinet Iran diadakan ketika media pemerintah mengumumkan kematiannya pada Senin (20/5/2024) pagi.

Kabinet kemudian mengeluarkan pernyataan yang berjanji akan mengikuti jejak Raisi dan bahwa dengan bantuan Tuhan dan rakyat, tidak akan ada masalah dalam pengelolaan negara.

Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal biasa, pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025. Berdasarkan aturan konstitusi, pemilihan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada awal Juli.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement