Dalam 10 hari terakhir di bulan Mei 2024 seharusnya sudah memasuki periode akhir musim peralihan hujan ke kemarau. “Saya sampaikan secara umum kita masih dominan itu bencana banjir. Jadi meskipun kita saat ini sudah dimulai pada 10 hari terakhir bulan Mei ya, artinya ini seharusnya sudah di penghujung musim peralihan dari hujan ke panas tapi masih kita lihat banyak sekali kejadian-kejadian banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi,” ujarnya.
“Kalau kita lihat distribusi per spasialnya, itu ada di Sumatera kemudian Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Justru yang agak jarang laporan dalam dua minggu terakhir ini, kalau saya menghitungnya sudah mungkin sudah 3 minggu terakhir ya, itu adalah Jawa, Bali, Nusa Tenggara,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )