MEKSIKO - Dalam konferensi pers hariannya, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ambruknya panggung kampanye pemilu Meksiko. Dia juga menyatakan dukungannya terhadap Citizens’ Movement.
“Kami tahu bahwa mereka tidak bisa disalahkan,” katanya, dikutip CNN. Dia menyerukan pihak berwenang untuk menyelidiki kejadian itu.
Ambruknya panggung kampanye itu telah menewaskan 9 orang dan 121 terluka.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan momen hembusan angin kencang menyebabkan panggung runtuh. Salah satu kandidat atau calon presiden Jorge Álvarez Máynez dan timnya terlihat berlari mencari perlindungan saat struktur tersebut, termasuk layar video besar, jatuh ke atas panggung dan bagian dari area penonton.
Rekaman yang diambil setelah kecelakaan menunjukkan sejumlah besar kendaraan darurat di lokasi kejadian, lampunya berkedip-kedip di kegelapan, saat orang-orang yang terluka dibawa pergi. Kawasan itu ditutup dan dijaga oleh personel keamanan bersenjata lengkap.
Maynez mengatakan kepada wartawan bahwa tim Pertahanan Sipil telah memeriksa “struktur lokasi” sebelum acara tetapi hembusan angin yang kencang telah mengejutkan penyelenggara.
“Kondisi cuacanya sangat tidak biasa: hujan tidak berlangsung selama lima menit bahkan bukan badai, apa yang terjadi benar-benar tidak biasa,” katanya.
Calon presiden mengatakan penyelidikan atas insiden itu akan dilakukan.
Gubernur García Sepúlveda mendesak masyarakat di daerah tersebut untuk tetap tinggal di dalam rumah, memperingatkan akan adanya lebih banyak angin kencang, badai petir, dan hujan.
Seperti diketahui, Meksiko sedang menuju pemilu terbesar dalam sejarah pada tanggal 2 Juni, yang diwarnai dengan meningkatnya kekerasan politik dan pembunuhan.
Pemilihan presiden dipandang sebagai perlombaan dua arah antara mantan walikota Mexico City, Claudia Sheinbaum, sekutu dekat Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, dan mantan senator Xochitl Gálvez yang mewakili koalisi oposisi.
Dengan dua perempuan tersebut unggul jauh dalam jajak pendapat, Meksiko hampir pasti akan memilih presiden perempuan pertamanya pada bulan Juni.
Diperkirakan 70.000 kandidat telah maju untuk bersaing memperebutkan lebih dari 20.000 posisi, termasuk presiden nasional dan gubernur di sembilan negara bagian.
Sepanjang tahun ini, setidaknya 28 kandidat telah diserang, dan 16 orang terbunuh, menurut data hingga 1 April dari kelompok riset Data Cívica, angka yang bahkan melampaui siklus pemilu paling berdarah di Meksiko pada masa lalu.
(Susi Susanti)