Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Tokoh Muhammadiyah yang Berperan Penting atas Lahirnya Pancasila, Ada Soekarno

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 01 Juni 2024 |05:08 WIB
5 Tokoh Muhammadiyah yang Berperan Penting atas Lahirnya Pancasila, Ada Soekarno
Soekarno. (Foto: gahetna.nl)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah tokoh Muhammadiyah punya kontribusi signifikan dalam perumusan Pancasila. Siapa saja tokoh tersebut menarik diulas dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila yang bertepatan dengan hari ini, Sabtu (1/6/2024).

Mengutip muhammadiyah.or.id, berikut 5 tokoh Muhammadiyah yang berkontribusi atas lahirnya Pancasila:

1. Ki Bagus Hadikusumo

Ki Bagus Hadikusumo adalah salah satu tokoh utama Muhammadiyah yang berperan penting dalam sidang-sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia dikenal sebagai tokoh yang tegas dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam pembentukan dasar negara.

BACA JUGA:

Pancasila Bukan Mantra, Tidak Bisa Dibumikan Lewat Indoktrinasi

Ki Bagus Hadikusumo selama sidang BPUPKI memperjuangkan agar nilai-nilai Islam tercermin dalam dasar negara Indonesia. Meski demikian, ia juga menunjukkan sikap kompromi dan toleransi ketika menerima Piagam Jakarta yang mencantumkan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Ketika akhirnya kalimat ini diubah demi persatuan nasional, Ki Bagus Hadikusumo tetap mendukung Pancasila sebagai dasar negara dengan semangat kebersamaan dan persatuan.

2. KH. Mas Mansur

KH. Mas Mansur, seorang ulama dan tokoh Muhammadiyah, juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan dalam perumusan Pancasila. Sebagai anggota BPUPKI, KH. Mas Mansur aktif dalam diskusi-diskusi yang membahas dasar negara. Selain itu, ia adalah bagian dari kelompok Empat Serangkai bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, yang berperan besar dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

KH. Mas Mansur mendukung gagasan Pancasila sebagai dasar negara yang dapat menyatukan berbagai golongan dan agama di Indonesia. Pandangannya tentang pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa tercermin dalam kontribusinya pada proses perumusan Pancasila.

BACA JUGA:

Upacara Harlah Pancasila di Blok Rokan, Disediakan Layar Lebar dan Live IG untuk Masyarakat Nobar 

3. Dr. Abdul Kahar Muzakir

Dr. Abdul Kahar Muzakir, seorang tokoh Muhammadiyah lainnya, turut aktif dalam BPUPKI dan PPKI. Sebagai seorang akademisi dan pemimpin Muhammadiyah, Dr. Abdul Kahar Muzakir memberikan pandangan-pandangan intelektual yang mendukung pengembangan konsep Pancasila. Ia berusaha memastikan bahwa dasar negara Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat, sekaligus mampu mengakomodasi keragaman budaya dan agama di Indonesia.

4. Mr. Kasman Singodimedjo

Mr. Kasman Singodimedjo adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan, pemimpin, dan tokoh Muhammadiyah, Kasman memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan fondasi negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

5. Ir. Sukarno

Ir. Sukarno, yang kelak menjadi Presiden pertama Indonesia, memainkan peran sentral dalam pembentukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Sukarno mengemukakan gagasannya tentang lima prinsip yang dapat menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila.

Sukarno mengusulkan lima prinsip utama yang kemudian dikenal sebagai Pancasila:

1. Kebangsaan Indonesia: Menekankan pentingnya persatuan dan identitas nasional.

2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan: Menggarisbawahi solidaritas dan kemanusiaan universal.

3. Mufakat atau Demokrasi: Mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah dan demokrasi.

4. Kesejahteraan Sosial: Menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Ketuhanan yang Berkebudayaan: Menghormati kebebasan beragama dan mengakui keberadaan Tuhan.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement