KOTA BATU - Lima anak yang menganiaya RKA, pelajar SMP negeri di Kota Batu memiliki peran berbeda-beda. Peran mereka mulai dari menjemput korban, hingga akhirnya bersama-sama mengeroyok RKA dan ada yang merekam tindakan kekerasan tersebut.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin menyatakan, awalnya korban berinisial RKA dijemput KB dan AS dan diajak ke sebuah bangunan rumah yang lokasinya di Jalan Cempaka, Kelurahan Pesanggrahan, Kota Batu. Di sana ternyata kehadiran RKA sudah ditunggu oleh MA dan MI.
"Oleh MA diajak berkelahi. Namun korban menolak, karena penolakan tersebut, maka anak ini dipukul dengan tangan kosong, mengenai kepala korban sebelah kiri," ujar Oskar Syamsuddin, saat rilis di Mapolres Batu, Sabtu (1/6/2024).
Oskar menambahkan, kemudian kelima pelaku MI dan MA menganiaya korban lebih dari satu kali, hingga sempat membuat korbannya terjatuh. Pelaku MI bahkan sampai memukul tiga kali dengan tangan kosong mengenai bagian kepala samping kiri, dan menendang korban sebanyak satu kali mengenai punggung.
"MA juga memukul dua kali ke tubuh korban dengan tangan kosong sebanyak dua kali mengenai tubuh korban bagian punggung, menendang sebanyak tiga kali mengenai tubuh korban bagian perut, bagian bawah paha, dan bokong korban," terangnya.
MA juga sempat menyeret dan menyuruh MI untuk memukul RKA. MA juga menyuruh MI dan KB untuk memukul RKA. KA salah satu pelaku juga sempat merekam dengan video yang beredar. Video itu bahkan sempat dijadikan status di salah satu pelaku.
"KA menjemput korban dan membawa ke tempat kejadian perkara, serta mengambil video pada saat kejadian," ungkapnya.
Polisi sendiri mengamankan barang bukti berupa dua ponsel yang sempat dijadikan alat merekam bukti kekerasan. Pakaian pelaku, korban, dan satu unit sepeda motor yang digunakan untuk menjemput korbannya juga.
"Untuk barang bukti satu unit sepeda motor yang digunakan sebagai sarana penjemputan," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, RKA bocah berusia 12 tahun meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024) di RS Hasta Brata, usai sempat menjalani perawatan. Korban mengeluh sakit di bagian kepala, usai diduga dianiaya oleh sejumlah temannya pada Rabu (29/5/2024).
Awalnya korban pamit ke orang tuanya untuk kerja kelompok di Jalan Pandan, Kota Batu, pada Rabu sore (31/5/2024), usai pulang sekolah. Selanjutnya korban diduga dibawa oleh para terduga pelaku ke sebuah villa Kelurahan Pesanggrahan, Kota Batu.
Usai diduga dianiaya, korban pulang diantar hingga di sekitar SPBU, Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu. Korban kemudian berjalan kaki sendiri hingga ke rumahnya di Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kota Batu.
Selama dua hari berikutnya, korban juga sempat beraktivitas sehari-hari seperti biasa. Bahkan di hari Kamis itu korban sempat sekolah, bermain sepakbola, hingga kegiatan keagamaan di masjid dekat rumahnya, pada Kamis (30/5/2024).
Tetapi pada Kamis malam, korban baru merasakan sakit hingga puncaknya pada Jumat pagi (31/5/2024). Korban sempat dibawa ke RS Hasta Brata, Kota Batu, pada pukul 06.30 WIB. Tetapi akhirnya meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB, usai menjalani perawatan intensif.
(Fakhrizal Fakhri )