Slamet Riyadi segera berangkat ke markas Batalyon Soedigdo di Wonogiri bersama Kapten Soetanto Wirjosapoetro, Kapten Ari Amangku, dan Kapten Tjokropranolo (Noly), menggunakan mobil dari Komandan Polisi Tentara, Kolonel Soenarjo.
Perjalanan menuju Wonogiri berjalan lancar, meskipun mereka tetap waspada karena tidak tahu siapa yang dapat dipercaya di pos-pos penjagaan.
Sesampainya di Wonogiri, mereka segera mencegat pergerakan pasukan Soedigdo di Tirtomoyo, sebuah kota kecil antara Wonogiri dan Madiun. Saat bertemu, Soedigdo dan anak buahnya setuju untuk kembali ke pihak nasional.
Mereka kemudian dibawa ke Paras, Boyolali, di lereng Gunung Merbabu, untuk menjauhkan mereka dari pengaruh FDR Madiun. Di sana, Kolonel Gatot Soebroto melakukan inspeksi.
Upaya ini berhasil menghindari dua kompi pasukan dari bergabung dengan PKI/FDR di Madiun. Keberhasilan ini juga menunjukkan keyakinan Kolonel Gatot bahwa Slamet Riyadi tetap setia pada Merah Putih.
(Arief Setyadi )