Banyaknya siswa keluarga tak mampu memunculkan permasalahan penunggakan SPP seperti Syira Bunga karena iuran sekolah di sekolah swasta tergolong mahal.
"Secara manusiawi kita harus bisa melihat bahwa siswa disabilitas ini adalah siswa khusus yang harus mendapatkan prioritas dan perhatian dari pemerintah. Saya berharap jangan ada penetapan bantuan sosial pendidikan ini secara tebang pilih dan jangan ada lagi tunggakan tunggakan SPP di SLB-SLB swasta di Jakarta ke depannya. Apalagi sampai muncul kejadian tahan menahan ijazah, saya minta Pemprov harus hadir dalam lebih memperhatikan siswa atau siswi yang bersekolah di SLB Swasta di Jakarta ke depannya," pungkasnya.
Diketahui, Syira Bunga, gadis penyandang disabilitas, itu berasal dari keluarga tidak mampu. Orangtua Syira, Ahmad Saipul dan Herin Susanti, tidak mampu untuk membayar SPP anaknya. Bukti pelunasan itu baru diterimanya pada Jumat 7 Mei 2024 siang.
Kini Syira tampak tersenyum memegang lembaran kertas yang menunjukkan bahwa ia telah melunasi SPP-nya. Ahmad Saipul tampak lega dan mengucap rasa syukur karena telah dibantu dalam membayar tunggakan SPP anaknya.
(Qur'anul Hidayat)