Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lewat Kenduri Swarnabhumi, Generasi Muda Diajak Merawat Kearifan Lokal

Arief Setyadi , Jurnalis-Minggu, 09 Juni 2024 |21:06 WIB
Lewat Kenduri Swarnabhumi, Generasi Muda Diajak Merawat Kearifan Lokal
Kenduri Swarnabhumi 2024 (Foto: Ist/Dok)
A
A
A

JAKARTA – Kenduri Swarnabhumi, kegiatan kebudayaan kembali digelar di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari untuk ketiga kalinya sejak dimulai pada 2022.

Dengan mengangkat narasi ‘Menemukenali Peradaban Masyarakat dengan Sungai’, pada 2024, Kenduri Swarnabhumi menjadi momentum penting dalam mengangkat kearifan lokal dengan kehadiran tim kurator dan direktur festival yang berasal dari masyarakat lokal di setiap daerah yang terlibat.

Pada 4-5 Juni 2024, tim kurator dan direktur festival Kenduri Swarnabhumi 2024 resmi diumumkan dalam Workshop Kenduri Swarnabhumi. Workshop ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan memperkuat narasi penyelenggaraan festival budaya tersebut.

Salah satu dari enam kurator, Deki Syaputra, yang akan mengkurasi kearifan lokal di wilayah Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sungai Penuh, menyatakan bahwa Kenduri Swarnabhumi membawa dampak positif bagi masyarakat DAS Batanghari.

Menurutnya, festival ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga Sungai Batanghari dan melestarikan budaya yang ada di sepanjang DAS tersebut.

"Kenduri Swarnabhumi mengingatkan kembali kepada masyarakat akan keterhubungan mereka dengan sungai dan lingkungan serta budayanya,” kata Deki dalam siaran persnya, dikutip Minggu (9/4/2024).

Deki juga menekankan pentingnya peran kurator dan direktur festival dalam optimalisasi potensi sumber daya manusia lokal, sehingga visi dan misi pelestarian kebudayaan di wilayah DAS Batanghari dapat terwujud.

"Dengan adanya koordinasi yang baik, kita bisa memastikan bahwa setiap elemen budaya yang kita tampilkan memiliki makna dan relevansi yang kuat,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi 2024, keterlibatan masyarakat dan komunitas lokal sebagai pelaku budaya sangat penting untuk mengangkat kearifan lokal. Tradisi seperti Nahik Pamau, Kenduri Padae, dan Ngalao Ndae dari Kota Sungai Penuh, serta Seni Tari Toga dari Dharmasraya, yang sudah lama tidak dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan pengetahuan budaya kepada generasi muda.

Selain itu, tradisi-tradisi tersebut juga mengajarkan generasi muda tentang bagaimana kearifan lokal dapat mengatur dan menguatkan keterkaitan antara budaya dengan lingkungan.

Direktur Festival Kabupaten Batanghari, Agung Habibillah, menyatakan bahwa Kenduri Swarnabhumi 2024 telah meningkatkan kesadaran masyarakat dan komunitas terhadap lingkungan sungai Batanghari.

Menurutnya, banyak barang dan bangunan di pinggir sungai yang bisa diselamatkan sebagai cagar budaya.

"Tradisi lama pun hidup kembali. Benang merah yang saya tarik dari 2022 sampai sekarang adalah penyelamatan sungai Batanghari," ujarnya.

Ia melihat antusiasme yang tinggi dalam festival tahun ini dan yakin bahwa Kenduri Swarnabhumi akan menjadi festival yang dinantikan masyarakat Jambi, terutama dengan dukungan besar dari pemerintah.

Agung juga menekankan bahwa kesuksesan Kenduri Swarnabhumi sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat lokal yang memahami dan mengenali potensi budaya di tengah masyarakat Jambi. Kurator lokal memiliki peran penting dalam membangun narasi kreatif untuk mempromosikan kebudayaan dan lingkungan setempat.

“Masyarakat lokal sebagai pelaku dalam festival ini, didampingi oleh komunitas di bawah tanggung jawab direktur festival, menciptakan harmoni yang luar biasa dalam penyelenggaraan acara ini,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement