MALANG - Warga memberikan kesaksian detik-detik mengerikan pengemudi ojek online (ojol) di Malang tertabrak KA Penataran. Korban yang berinisial HK (38) warga Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, itu sengaja melintasi rel kereta api di Jalan Industri Timur, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saat KA Penataran melintas.
Tutik, warga sekitar rel menyatakan, korban awalnya berjalan dari utara ke selatan dari warung kopi di dekat rel, di seberang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang. Tapi saat kereta datang tiba-tiba HK itu menuju ke tengah rel yang sudah ditutup perlintasannya.
"Korban ini jalan kaki, jalan kaki dari utara habis ngopi di warung. Lihat samar-samar, waktu itu masinisnya sempat klakson lama, saya nengok kan khawatirnya ada apa-apa, ternyata benar," ucap Tutik, ditemui MPI di lokasi kejadian, pada Selasa siang (11/6/2024).
Tutik juga melihat bagaimana detik-detik tubuh pengemudi ojol itu ditabrak dan dilindas kereta, hingga terseret sekitar 200 meter dari lokasi titik awal korban dihantam KA Penataran.
"Masinisnya saya tanya kenapa, katanya ada yang bunuh diri. Sempat berhenti luar biasa di depan rumahku ini. Perkiraan terseret 200 meteran," ungkap dia.
Kerasnya tabrakan membuat korban tewas mengenaskan. Beberapa bagian tubuhnya terpisah, dan berserakan di sepanjang rel KA. Bahkan ia dan warga sekitar sempat membantu proses evakuasi potongan tubuh pengemudi ojol malang ini.
"Yang nutupi terpal dan ngambili badannya saya semua, putus semua, tangannya ketemu satu di sini, satu di sini, kepala di tengah rel, badannya terlempar ke sana. Kakinya posisi di sini, tangannya di dekat perlintasan sini, satunya di sana," jelas warga Jalan Asahan RT 11 RW 1 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Menurutnya, dari ciri-ciri fisik memang diketahui korban merupakan pengemudi ojol, karena terlihat dari jaket berwarna hijau dengan tulisan salah satu aplikasi penyedia jasa ojol.
"Pakai kupluk buff, jaket hijau ojo, tapi dia membelakangi kereta langsung jatuh. Dibawa ke RSSA infonya," tukasnya.
(Awaludin)