JAKARTA - Perayaan Idul Adha telah dimulai di negara-negara Teluk dan Eropa dengan meriah dan khusyuk pada Minggu, 16 Juni.
Umat Islam di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Kuwait, Oman, Yordania, Suriah, dan Irak, serta di Turki, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Kanada, merayakan Idul Adha dengan penuh semangat dan antusiasme keagamaan.
Warga Palestina di Yerusalem dan di Jalur Gaza juga merayakan Idul Adha pada hari ini, di tengah pertempuran yang terus berlangsung dengan pasukan zionis israel.
Idul Adha adalah hari raya keagamaan bagi umat Islam yang dirayakan pada hari kesepuluh Dzulhijjah, bulan ke-12 kalender Islam. Ini adalah salah satu hari raya Islam yang paling penting, dirayakan segera setelah ibadah haji.
Umat Muslim merayakan hari raya tersebut dengan shalat Idul Fitri dan mengorbankan seekor domba, domba, kambing, sapi, banteng, atau unta, memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk berkurban, yang, sesuai keyakinan Islam, diminta untuk mengorbankan putranya Ismail oleh Allah.
Daging hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian yang sama besar: orang miskin, teman dan kerabat, dan keluarga. Diyakini bahwa meskipun ‘daging dan darahnya tidak sampai kepada Tuhan, ketaatan manusia sampai kepada-Nya.’
Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dengan postingan di X (sebelumnya Twitter) yang berbunyi, “Semoga negara-negara Muslim dalam keadaan baik, sehat, dan damai setiap tahun pada kesempatan Idul Adha. Kami berdoa agar Tuhan mengembalikannya kepada kami dan Anda dengan kebaikan, berkah, dan penerimaan.”
Kemeriahan Idul Adha akan berlanjut selama tiga hari.
(Rahman Asmardika)