Komentar Hagari pada Rabu (19/6/2024) menggemakan pernyataan yang dia buat bulan lalu, ketika dia ditanya apakah kembalinya militer ke wilayah yang sebelumnya dibersihkan dari Hamas adalah akibat dari pemerintah yang tidak membuat keputusan tentang siapa yang akan memerintah Gaza dan bukan kelompok teror tersebut.
“Tidak ada keraguan bahwa pemerintahan alternatif selain Hamas akan memberikan tekanan pada Hamas, tapi itu adalah pertanyaan bagi eselon politik,” katanya saat itu.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah mendesak Netanyahu untuk memajukan rencana tata kelola Gaza pascaperang, dan memperingatkan pada bulan Mei bahwa kegagalan untuk menemukan pengganti Hamas akan melemahkan pencapaian militer Israel, karena kelompok teror tersebut akan mampu berkumpul kembali dan menegaskan kembali kendali atas Gaza.
Selain itu, Gallant meminta Netanyahu untuk mengesampingkan pemerintahan militer dan sipil Israel di Gaza setelah perang yang dipicu oleh serangan gencar Hamas pada 7 Oktober, sebagaimana didukung oleh beberapa anggota sayap kanan koalisi Netanyahu.
Laporan televisi mengatakan Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan kepala Shin Bet Ronen Bar juga baru-baru ini berselisih dengan Netanyahu mengenai perencanaan strategis, sementara pemimpin Persatuan Nasional Benny Gantz mengundurkan diri pekan lalu dari pemerintahan darurat perang setelah perdana menteri menolak untuk menyajikan rencana pascaperang sesuai batas waktu yang dia tetapkan.
(Susi Susanti)