Bengkulu Movement mengingatkan banyak kebijakan saat yang menyengsarakan rakyat melalui kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), bahan pokok naik, Dollar naik dan bahkan TAPERA yang tidak mewujudkan kebutuhan rakyat.
"Dalam kegiatan Refleksi Reformasi ini kami juga menyambut kedatangan teman-teman Mahasiswa yang berasal dari Jakarta dengan membawa semangat perjuangan dan membagun harapan bersama untuk selalu dalam garis perjuangan mahasiswa," kata Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN FAS Bengkulu Muhammad Tegar Amrullah.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa Jakarta mengadakan roadshow di Pulau Sumatra. Bengkulu menjadi kota pertama yang dikunjungi, sebagai penanda Bengkulu mempunyai peran dalam membentuk Negara Indonesia.
"Kami menyelenggarakan peringatan reformasi 26 tahun ini, karena kami menyadari bahwa 26 tahun reformasi belum mewujudkan harapan masyarakat, mulai dari reformasi hukum, ekonomi, sosial, budaya bahkan malah sebaliknya reformasi menjadi awal keleluasaan para pemerintah untuk menindas dan memanfaatkan jabatannya untuk menguntungkan dirinya sendiri dan kelompoknya," kata Tegar.
(Angkasa Yudhistira)