Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Strategi Kesultanan Mataram Taklukkan Surabaya, Hentikan Pasokan Pangan

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2024 |06:01 WIB
 Strategi Kesultanan Mataram Taklukkan Surabaya, Hentikan Pasokan Pangan
Sultan Agung Mataram (foto: dok wikipedia)
A
A
A

Namun Adipati Pajang dan panglimanya yang bernama Ki Tambakbaya dapat melarikan diri ke Surabaya. Pada tahun 1620 M, pasukan Mataram mulai mengepung Kota Surabaya secara periodik. Sungai Mas atau Kali Mas dibendung oleh Pasukan Mataram untuk menghentikan suplai air ke Surabaya.

Namun dengan strategi yang telah diterapkan itu, Surabaya masih tetap bertahan. Melihat realitas itu, Sultan Agung menerapkan strategi baru, yakni mengirim Tumenggung Bahureksa selaku Bupati Kendal, untuk menaklukkan Sukadana (Kalimantan sebelah barat daya).

Dikirim pula Ki Juru Kiting atau putra Juru Mrentani untuk menaklukkan Madura tahun 1624 M. Pulau Madura yang semula terdiri dari banyak kadipaten, kemudian dapat disatukan di bawah kepemimpinan Pangeran Prasena yang bergelar Cakraningrat I.

Dengan direbutnya Sukadana dan Madura, posisi Surabaya menjadi lemah, karena suplai pangan dari Sukadana dan Madura terputus. Karena terkena bencana kelaparan, Surabaya di bawah kepemimpinan Pangeran Jayalengkara menyerah pada Mataram, yang waktu itu dipimpin Tumenggung Mangun Oneng.

Sesudah Surabaya takluk, Sultan Agung menikahkan putrinya yakni Pandansari dengan Pangeran Pekik (putra adipati Surabaya). Setahun kemudian, Mataram dilanda pageblug dan diserang wabah penyakit yang menewaskan dua pertiga jumlah penduduknya (1625-1627 M).

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement