Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir di Penajam Paser Utara Berangsur Surut

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 26 Juni 2024 |11:40 WIB
Banjir di Penajam Paser Utara Berangsur Surut
Banjir rendam Penajam Paser Utara (Foto: BNPB0
A
A
A

 

JAKARTA - Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur, mengalami bencana banjir yang signifikan akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut pada Senin 24 Juni 2024.

Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terjadi mulai pukul 21.00 WITA hingga 05.00 WITA di daerah Kecamatan Sepaku. Akibatnya, air sungai atau drainase meluap dan menyebabkan naiknya tinggi muka air di area rendah serta bantaran sungai dekat pemukiman warga.

"Wilayah terdampak meliputi Desa Karang Jinawi, Suka Raja, Bukit Raya, dan Kelurahan Bukit Raya di Kecamatan Sepaku," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (26/6/2024).

Dampak banjir menyebabkan sebanyak 331 keluarga atau sekitar 1.216 jiwa terdampak. Lebih dari 316 unit rumah dilaporkan tergenang air dengan ketinggian mencapai 50 hingga 150 cm. Meskipun kerugian materiil cukup besar, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara dan tim gabungan segera merespons dengan mengerahkan tim darurat untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.

Tim BPBD bekerja keras untuk melakukan pendataan terhadap wilayah yang terdampak dan melakukan penyedotan dan pemompaan air untuk mengurangi debit air di daerah terdampak. Upaya ini diiringi dengan penyemprotan sisa lumpur yang tersebar di sejumlah titik lokasi kejadian banjir.

"Evakuasi masyarakat dan harta benda telah dilakukan secara intensif untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga," kata dia.

Sementara itu, di Kecamatan Sepaku, telah didirikan posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak.

Pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban banjir menjadi prioritas utama. Saat ini, tinggi muka air di wilayah terdampak sudah mulai surut, dan tidak ada lagi genangan air yang mengancam keamanan masyarakat.

"BPBD terus memantau kondisi cuaca dan siaga menghadapi potensi dampak lebih lanjut dari perubahan cuaca yang ekstrem," ujarnya.

Sebagai langkah proaktif untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. BNPB mengimbau kepada Pemerintah daerah dan masyarakat secara rutin melakukan pembersihan saluran drainase dan sungai guna memastikan aliran air yang lancar dan mengurangi kemungkinan terjadinya genangan air saat curah hujan tinggi. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat di wilayah tersebut menghadapi bencana alam dengan lebih siap dan aman.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement