“Maka dari itu terus kita kembangkan yang semula dua daycare menjadi 10 daycare Rumah Pelita pada 2024, bahkan pada semester satu ini angka penurunannya sudah 32 persen. Diharapkan, pada 2025 semua kecamatan sudah memiliki daycare Rumah Pelita dengan konsep yang sama yaitu pemberian makanan serta pola asuh,” ucapnya.
"Kami memulai intervensi tidak hanya pada anak-anak stunting, ibu hamil atau yang akan melahirkan, tetapi juga memulai dari remaja putri, calon pengantin, sampai ke keluarga semua terintegrasi," katanya.
Seperti diketahui, Kota Semarang berhasil menunjukkan progres signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini terlihat dari angka prevalensi stunting yang menurun dari 21,30 persen pada 2021 menjadi 10,40 persen pada 2022.
Pemerintah Kota Semarang mentargetkan pada 2024 ini stunting berada pada posisi 0 persen sama seperti halnya kemiskinan ekstrem yang kini sudah zero.
(Agustina Wulandari )