KYIV - Pasukan Rusia menyerang dua kota terbesar di Ukraina pada Minggu (30/6/2024), dengan pecahan rudal jatuh di gedung apartemen di pinggiran kota Kyiv dan sebuah bom berpemandu menewaskan satu orang di Kharkiv.
Lebih dari 28 bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, pasukan Rusia terus melakukan serangan rutin terhadap kota-kota Ukraina serta infrastruktur energi.
Serangan terhadap Kyiv lebih jarang terjadi dibandingkan kota-kota lain, meskipun ibu kota tersebut mengalami serangkaian serangan pada bulan Maret. Kharkiv sering diserang, namun para analis militer mengatakan frekuensi serangan tersebut menurun sejak Amerika mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya pada sasaran-sasaran tertentu di Rusia.
Di pinggiran kota Obolon di Kyiv, administrasi militer setempat mengatakan pecahan rudal Rusia yang jatuh memicu kebakaran dan merusak balkon di sebuah gedung apartemen 14 lantai pada Minggu (30/6/2024).
Layanan darurat, menulis di aplikasi pesan Telegram, bahwa lima warga perempuan dirawat karena stres, dan Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan 10 warga telah dievakuasi.
Layanan darurat memposting gambar online yang menunjukkan setidaknya empat balkon yang menghitam.
Kepala administrasi militer wilayah Kyiv mengatakan pecahan rudal juga jatuh di luar ibu kota, menyebabkan korban luka dan kerusakan, meskipun tidak ada rincian yang diberikan.
Pasukan Rusia dicegah untuk maju ke Kyiv pada minggu-minggu awal invasi Februari 2022 dan dikerahkan kembali di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil) di timur.
Di Kharkiv, yang tidak pernah jatuh ke tangan Rusia pada tahap awal perang, sebuah bom berpemandu memicu kebakaran dan menewaskan seorang sopir layanan pengiriman di luar depo pada Minggu (30/6/2024).
Gubernur Daerah Oleh Synehubov mengatakan sembilan orang terluka, termasuk seorang bayi berusia 8 bulan. Gambar yang diposting online menunjukkan depo dan truk di luarnya rusak parah.
Presiden Volodymyr Zelenskiy, dalam sebuah postingan di Telegram, mengatakan Rusia telah menggunakan lebih dari 800 bom berpemandu terhadap sasaran Ukraina dalam seminggu terakhir. Dia mengeluarkan permohonan baru dalam pidato video malamnya untuk sistem persenjataan yang lebih baik.
“Semakin cepat dunia membantu kita menangani pesawat tempur Rusia yang meluncurkan bom-bom ini, semakin cepat kita dapat menyerang infrastruktur militer Rusia dan semakin dekat kita pada perdamaian,” katanya.
(Susi Susanti)