Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Saksi Mata Sempat Beri Peringatan

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Minggu, 14 Juli 2024 |12:15 WIB
5 Fakta Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Saksi Mata Sempat Beri Peringatan
Mantan Presiden AS Donald Trump dievakuasi usai jadi korban penembakan saat kampanye. (Foto: Reuters)
A
A
A

BUTLER – Fakta-fakta penembakan yang dialami Donald Trump mulai diketahui publik. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu ditembak saat berdiri di belakang podium untuk berkampanye di luar ruangan di Butler, Pennsylvania. Tembakan tersebut mengenai telinganya dan mengeluarkan banyak darah.

1. Detik-Detik Penembakan

Tembakan terjadi sesaat setelah Trump berbicara tentang peningkatan jumlah imigran di AS. Seketika terdengar lima atau enam kali letusan. Trump menepuk telinganya lalu dia membungkukkan bahunya dan merunduk.

Penonton berteriak dan orang-orang yang berada di bangku penonton di belakangnya berjongkok.

Setengah lusin agen Dinas Rahasia berlari ke atas panggung dan mengelilingi Trump, yang sedang berlutut di belakang podium. Petugas penegak hukum lainnya yang bersenjatakan senapan juga naik ke panggung. Kemudian terdengar rentetan tembakan kedua.

Agen Dinas Rahasia menahan Trump selama 25 detik. Seseorang terdengar berteriak: "Penembak roboh!"

Orang lain berteriak: "Minggir!" sementara banyak orang di antara kerumunan itu terus berteriak.

Para agen Dinas Rahasia kemudian mengangkat Trump berdiri, topi yang dikenakannya telah lepas, rambutnya acak-acakan, telinganya berlumuran darah dan bercak darah berlumuran di wajahnya.

"Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya", kata Trump ketika para agen mengangkatnya dari tanah. Dia kemudian berkata: “Tunggu, tunggu, tunggu”, sebelum dia mulai mengepalkan tinjunya.

Salah satu agen mengangkat tangannya ke atas kepala Trump, untuk melindunginya dari potensi tembakan lainnya.

Trump terus mengacungkan tinjunya ke arah kerumunan, sambil mengucapkan "lawan". Banyak penonton yang mulai meneriakkan "USA, USA".

Saat agen Dinas Rahasia mengepung Trump dan memindahkannya ke sebuah SUV hitam di dekatnya, Trump terus-menerus mengangkat tinjunya saat mereka mendorongnya ke dalam kendaraan, diiringi teriakan "USA!”.

2. Pelaku Tewas Ditembak

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat penembak naik ke atap sebuah gedung bertingkat rendah di luar batas keamanan sambil membawa senapan dan berteriak kepada petugas polisi terdekat untuk memperingatkan mereka akan potensi ancaman. Polisi awalnya tampak bingung dan tidak segera menanggapi peringatan tersebut, katanya.

"Tahukah Anda berikutnya, lima tembakan terdengar," katanya sebagaimana dilansir Reuters.

"Dinas Rahasia menembak kepalanya (pelaku). Mereka merangkak ke atap, mengarahkan senjata ke arahnya, memastikan dia sudah mati, dia sudah mati, dan selesai, semuanya sudah berakhir."

3. Luka di Telinga

Donald Trump memberikan kronologi saat diriya terkena tembakan oleh orang yang tidak dikenal. Trump sendiri selamat tapi mengalami luka di telinga.

Trump sendiri menceritakan bagaimana kejadian itu berawal dan apa yang dirasakan saat peluru penembak mengenai telinga kirinya. Melalui media sosial, dia menulis “Segera mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit.”

Saat insiden terjadi, Trump baru beberapa menit berpidato. Dia sempat terjatuh dari panggung dengan darah di telinga kanan dan wajahnya. Dia menuliskan; “banyak pendarahan terjadi, jadi saya kemudian menyadari apa yang terjadi.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement