JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengingatkan semua pihak agar tak menganggap remeh peristiwa penembakan calon presiden (Capres) Amerika Serikat Donald Trump di Pensylvania.
Pasalnya, kata dia, peristiwa serupa juga bisa saja terjadi di Tanah Air.
"Penembakan Capres AS Donald Trump di Pensylvania AS tidak bisa kita anggap sepele dan tak mungkin terjadi di negara lain termasuk Indonesia," ujarnya, Minggu (14/7/2023).
Amerika Serikat, kata dia, memiliki beberapa lembaga Intelijen seperti CIA, FBI, Homeland, dan Intelijen di institusi militer negaranya. "Kejadian ini harus dianalisis secara terintegasi. Butuh waktu sampai diketahui embrio kejadian," ujarnya.
Ia pun menerangkan sejumlah probabilitas asal penembakan dari Donald Trump. Pertama, kata dia, lawan politik (Presiden Incumbent dan unsur politik lain yang tidak menyukai Trump).
Kedua, anggota Masyarakat yang tidak suka pada kebijakan Trump saat menjadi Presiden AS. Mengingat kepemilikan senjata agak bebas di AS. Ketiga, kaki tangan negara lain yang khawatir bila Trump menang akan mengganggu kekuasaan dan hegemoni mereka.
"Atau dari pihak Trump sendiri yang memainkan image playing victim," terang Nuning -sapaan akrabnya-.