BNPB mencatat 1.777 rumah rusak berat akibat gelombang pembunuh. Kemudian 585 rumah rusak ringan, dan bangunan fasilitas umum yang rusak 43 unit.
BNPB mengungkapkan bahwa tsunami di Pangandaran pada 2006 termasuk unik karena gempanya tidak begitu dirasakan masyarakatan.
BACA JUGA:
“Tsunami di Pangandaran ini cukup unik karena gempanya tidak dirasakan oleh masyarakat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pada konferensi pers secara virtual, Senin 8 Agustus 2022.
"Gempa ini tidak berasa, sehingga ini menjadi kewaspadaan masyarakat, masyarakat pada saat itu tidak aware, tidak tahu bahwa tsunami akan datang, sehingga itu cukup banyak korban.”
(Salman Mardira)