YOGYAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendorong agar Diklat PIP dilakukan secara inovatif dan adaptif dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Yudian menjadi Keynote Speaker dalam Kegiatan Penyusunan Modul Materi-Materi Umum dan Materi Pengayaan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, (16/7/2024).
"BPIP diamanatkan oleh Presiden Jokowi untuk menyelenggarakan Diklat PIP yang sesuai dengan dinamika lingkungan strategis lokal, nasional, dan internasional, sehingga Diklat PIP untuk aparatur negara, anggota organisasi sosial politik, komponen masyarakat lainnya, serta Purnapaskibraka dan Purnapaskibraka Duta Pancasila harus dilakukan secara inovatif dan adaptif dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan peserta diklat," ujarnya.
Diklat PIP diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan berkarakter, mampu mengakselerasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai pusat peradaban dunia di masa depan.
"Pelaksanaan Diklat PIP akan menghasilkan alumni yang berkarakter dan berjati diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, mampu menjadi teladan, serta menjadi faktor kunci dalam mengkatalis dan mempercepat terwujudnya etika kehidupan berbangsa dan bernegara berlandaskan Pancasila untuk membangun peradaban bangsa sebagai pusat peradaban dunia di masa mendatang.", tutur Kepala BPIP.
Plt Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Prakoso menjabarkan materi-materi yang diajarkan pada Diklat PIP tersebut.