Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kamala Harris Jadi Capres AS, Pengunjuk Rasa Perang Gaza Berharap Segalanya Berubah dan Berbeda dari Joe Biden

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2024 |08:56 WIB
Kamala Harris Jadi Capres AS, Pengunjuk Rasa Perang Gaza Berharap Segalanya Berubah dan Berbeda dari Joe Biden
Kamala Harris jadi capres AS, pengunjuk rasa perang Gaza berharap segalanya berubah dan berbeda dari Joe Biden (Foto: AP)
A
A
A

NEW YORK – Majunya Kamala Harris menjadi calon presiden Amerika Serikat (capres AS) menggantikan Joe Biden memberi harapan bagi para pengunjuk rasa perang Gaza agar kondisi Gaza lebih baik.

Seperti diketahui, para pengunjuk rasa ini kerap berunjuk rasa di luar Gedung Putih setiap sore, tanpa henti. Itu adalah pemandangan yang familiar di sini.

Salah satu dari mereka, Carrie Muniakm seorang Amerika yang baru saja kembali ke AS dari Liverpool mengatakan kepada BBC bahwa mereka berharap segalanya berubah setelah pengumuman Biden mundur dari capres AS.

Meskipun dia memilih Biden pada pemilu lalu, namun dia mengatakan antusiasmenya telah berkurang, terutama setelah Biden terus memberikan dukungannya kepada Israel selama pertempuran di Gaza.

Dia gembira dengan prospek pencalonan Harris, dan menyatakan bahwa ada sedikit informasi bahwa dia lebih pro-Palestina dibandingkan Biden.

"Meskipun itu bukan standar yang tinggi, sebaiknya itu benar. Dia [Harris] sebaiknya mengatakannya dengan sepenuh hati, karena kita perlu mendengarnya,” terangnya.

Di masa lalu, Harris telah bersumpah bahwa AS harus mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza dan mengatakan terlalu banyak warga sipil yang terbunuh selama operasi Israel di sana.

Muniak mengatakan para pengunjuk rasa perang Gaza di DC terdorong oleh pernyataannya itu. Mereka berharap bahwa sebagai kandidat, Harris akan menunjukkan perbedaannya dengan Biden.

“Buatlah dengan berani. Kita bosan dengan pemimpin lemah yang hanya bermain politik dan ingin mempertahankan jabatannya. Kita membutuhkan pemimpin. Saya penuh harapan,” terangnya.

Seperti diketahui, Biden mengakhiri kampanye pemilihannya kembali pada Minggu (21/7/2024) setelah rekan-rekan Demokratnya kehilangan kepercayaan pada ketajaman mental dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump. Biden mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari partainya.

Biden menghadapi keraguan yang semakin besar mengenai peluangnya untuk terpilih kembali setelah kinerjanya yang lemah dan goyah dalam debat televisi melawan Trump akhir bulan lalu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement