“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” ujarnya.
“Tiongkok sangat ingin memainkan peran konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” lanjutnya.
Hamas dan Fatah telah menjadi rival sengit sejak pejuang Hamas mengusir Fatah dari Jalur Gaza setelah bentrokan mematikan setelah kemenangan gemilang Hamas dalam pemilu tahun 2006.
Gerakan Islam Hamas telah menguasai Gaza sejak menguasainya pada tahun 2007.
Gerakan sekuler Fatah mengendalikan Otoritas Palestina, yang memiliki sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel.
(Susi Susanti)