SOMALIA - Perang Somalia menjadi perang saudara yang tidak kunjung usai. Perang tersebut sudah terjadi puluhan tahun sejak tahun 1980-an.
Dikutip dari beberapa sumber, perang saudara Somalia dimulai pada tahun 1988 hingga 1990. Perang Ini dimulai dengan Angkatan Bersenjata Somalia, yang merupakan pihak yang menentang pemerintahan Presiden Somalia Mohamed Siad Barre.
Ribuan korban jiwa tewas dan yang paling brutal terjadi pada 1991. Pertikaian tersebut tidak hanya melibatkan pihak militer dan para militan, namun kelompok islam garis keras pun ikut turun tangan memanaskan suasana di Somalia.
Dikarenakan perang yang tidak kunjung dapat dikendalikan dan bisa berpotensi menghancurkan bangsa, pada 1992 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi. Setelah itu, koalisi pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk Unified Task Force (UNITAF) dengan misi memburu para pemberontak.
Pada 1995 PBB tidak sanggup menyelesaikan konflik dan mengumumkan mundur dari Somalia. Tak lama setelah itu, pemerintahan pusat tumbang, dan terbentuk dua pemerintahan yang mampu mengurangi intensitas konflik.
Setelah terjadi perang saudara puluhan tahun, pada Agustus 2012 berhasil dibentuk Pemerintah Federal Somalia yang menjadi pemerintahan resmi Somalia. Pemerintahan ini terbentuk setelah pasukan Kenya membantu memberantas para pemberontak di wilayah tersebut.
Akibat perang saudara yang berkepanjangan, Somalia mengalami keterpurukan. Permasalahan ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran, hingga kesehatan, masih menjadi permasalahan utama Somalia hingga saat ini.
Dilansir Global Finance, Somalia saat ini menduduki peringkat 11 sebagai negara paling miskin di Dunia. GDP per capita di negara ini hanya sebesar USD2.062 (Rp33 juta) pada tahun 2024. Ini berarti penghasilan rata-rata perbulan penduduk Somali hanya sebesar USD100 (1,6 juta) hingga USD500 (8,1 juta).
(Susi Susanti)