Namun Sugeng enggan menjawab lebih detil bagaimana kronologi mobil Camry bisa diserahkan ke dinas pariwisata. Dia hanya memastikan mobil dikembalikan lengkap disertai kunci dan STNK walau belum disertai Berita Acara Serah Terima (BAST).
"Kalau saya lebih kepada unitnya saja. Ada kunci dan STNK. Secara serah terima tadinya kan mau proses serah terima, cuma saya nanti dulu nih clear dulu, clear dulu ini kan lagi ini nih, ribut-ribut mahasiswa (didemo mahasiswa). Nanti setelah udah reda baru BAST," jelasnya.
Sugeng mengakui, terdapat kendala dalam proses inventarisasi kendaraan dinas tersebut hingga akhirnya menjadi temuan BPK. Di antaranya yakni intensitas kendaraan yang digunakan sehari-hari.
"Lagi dilengkapi, kan inventarisasi. Kalau saya inventarisasi truk sampah saja, saat saya ke pool mau cek itu truknya ternyata udah jalan lagi, maka nya kita lebih ke kendaraan mobil saja," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )