POLMAN - Janji bantuan Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang dilayangkan salah seorang calon bupati Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat kepada warganya bernama Asradi Asr tengah menjadi sorotan. Hal itu menjadi sorotan lantaran janji yang dilayangkan calon bupati Polman tersebut tak kunjung direalisasikan.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati meminta masyarakat tidak tergiur dan dapat berhati-hati dengan janji calon kepala daerah terkhusus soal pemberian kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di dalam pesta demokrasi terkhusus Pilkada serentak 2024.
"Penyalahgunaan kekuasaan dalam kontestasi, menurutnya memang sangat efektif untuk mendulang kemenangan dan perolehan suara. Apalagi dengan kondisi masyarakat kita juga membutuhkan bansos dan biaya untuk pendidikan,” tegas Neni, Rabu,(24/7/2024).
Keluarga korban dugaan janji palsu Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Asradi Asr mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat, agar tidak termakan bujuk rayu bakal calon Bupati Polman.Pasalnya, janji yang digaungkan tersebutbsampai saat ini belum terealisasi.
Mulanya, Asriadi menceritakan di Desa Dakka, Kecamatan Tapango tempatnya tinggal, dijanjikan akan memberi beasiswa KIP-K kepada calon mahasiswa yang memilihnya. Namun hingga saat ia terpilih sebagai anggota DPR RI, hanya memberi bea siswa kepada satu orang.