JAKARTA – Pendiri Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) KH. Chalid Mawardi meninggal dunia, Jumat (26/7/2024). Profil tokoh yang berperan penting bagi pergerakan mahasiswa itu pun banyak dicari publik. Berikut ulasannya.
Kabar wafatnya Chalid Mawardi sudah beredar dibanyak kalangan, termasuk pada aktivis. Almarhum bukan hanya pendiri PMII, namun juga dikenal sebagai pengabdi Nadhlatul Ulama (NU). Jenazah almarhum akan dikebumikan di komplek pemakaman Al-Azhar, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (27/7/2024).
Mengutip situs NU, Chalid Mawardi lahir di Solo, 11 September 1936. Semasa hidupnya dia tumbuh di tengah keluarga santri yang kental dengan suasana pergerakan NU. Ibunya Mahmudah Mawardi adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU pertama sejak Muslimat NU menjadi badan otonom NU.
Chalid Mawardi mendirikan PMII pada 1960. Kemudian menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor era tahun pada 1980-1985. KH Chalid Mawardi dikenal sebagai sosok pengayom bagi anak-anak muda NU.
Dalam beberapa kesempatan, almarhum selalu berpesan agar PMII tidak jauh-jauh dari Nahdlatul Ulama. Baginya, kiprah NU dan PMII sejak awal pembentukannya ibarat sebuah rumput yang apabila tersiram air hujan begitu subur.
"Saya ibaratkan, NU ini seperti rumput, begitu ada tanah dan hujan, rumput tumbuh subur. Nah, di Surakarta ini lahannnya seperti batu tandus, sehingga NU dan PMII sukar berkembang," katanya dalam satu kesempatan di acara PMII Surakarta, beberapa waktu yang lalu.
Berikut kiprah KH Chalid Mawardi:
- Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor
- Mantan Pendiri PMII
- Mantan Wakil Ketua PBNU
- Mantan Anggota DPR RI - Komisi 1
- Mantan Anggota DPA RI
- Mantan Dubes Syiria
(Qur'anul Hidayat)