PANGLIMA TNI Jenderal Soedirman dan KH Masjkur nyaris gugur, kala serangan pasukan sekutu Belanda di tengah malam di daerah Trenggalek, Jawa Timur. Kala itu, Soedirman yang menjadi panglima tertinggi militer memilih memimpin langsung perang gerilya di hutan belantara dan pelosok - pelosok negeri.
Prof. Mas'ud Said selaku pengusul pahlawan nasional KH. Masjkur menuturkan, langkah perjuangan KH. Masjkur bersama Jenderal Soedirman terjadi saat para pejuang ini melakukan peperangan gerilya di Trenggalek di tahun 1945, pasca kemerdekaan.
"Saya sebagai anggota penasehat tim, ada informasi ada orang Ansor yang waktu itu 2017, masih hidup. Dia mengaku pernah ketemu KH. Masjkur mengantarkan KH. Masjkur, sebagai anggota pasukan," kata Prof. Mas'ud Said ditemui di ruang kerjanya di Universitas Islam Malang (Unisma).
Sang informan ini saat itu usianya memang sudah cukup tua, bahkan sampai langsung menunjukkan dimana lokasi ketika ia bertemu dengan KH. Masjkur yang mengiringi Jenderal Soedirman saat pertempuran mempertahankan kemerdekaan di Trenggalek. Sayang Prof. Mas'ud tak mengingat siapa nama orang yang juga mempunyai sebuah langgar kecil di kampungnya.