Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Unik Perempuan Cantik Pelantun Pantun Tegur Pelanggar Lalin di Malang

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |08:54 WIB
Cerita Unik Perempuan Cantik Pelantun Pantun Tegur Pelanggar Lalin di Malang
Para permpuan cantik pelantun pantun bagi pelnggar lalin di Malang punya cerita unik yang beragam (Foto : Okezone/Avirista)
A
A
A

Selain kisah emak-emak itu, menurutnya beberapa pengendara motor juga tersenyum ketika ditegur. Bahkan ketika ada dua pengendara yang membonceng anaknya tak mengenakan helm diingatkan, juga tersenyum.

"Mohon ibu jika setuju demi keselamatan anak anda tolong acungkan jempol ke arah kamera," ungkap Ajeng, saat memberikan himbauan melalui pengeras suara ke pemotor di Jalan Letjend S. Parman, Kota Malang.

Menurutnya, cerita-cerita unik dari pelanggar yang muncul biasanya akan diunggah di media sosial (medsos) melalui Instagram Dinas Perhubungan Kota Malang. Unggahan itu untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih patuh peraturan berkendara, demi keselamatan dan keamanan bersama.

"Sehari bisa 50 lebih, ternyata pengendara di kota Malang ternyata masih banyak yang melanggar. Karena Dishub itu tidak ada wewenang untuk penindakan, tapi kita harus tetap berperan dalam keselamatan berlalu lintas. Jadi kita upayakan semaksimal mungkin yaitu dengan menghimbau melanggar-pelanggarnya di jalan, salah satunya dengan pantun tadi," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Kadishub) Widjaja Saleh Putra menuturkan, peneguran secara persuasif dilakukan melalui area command center yang terpantau dari kamera CCTV. Petugas penegurnya pun bergantian dengan waktu hanya di jam kerja hingga pukul 16.00 WIB.

"Kita di command center pemantauan setiap hari, menggunakan voice announcer sesuai kebutuhan saja. (Teguran persuasif? Kita upayakan setiap hari selalu ada. Karena pelanggar kan tidak mesti diketahui karena yang menggunakan jalan begitu banyak," ungkap Widjaja, dikonfirmasi terpisah.

Sedangkan cara unik berpantun itu dilakukan agar teguran persuasif humanis itu mengena di masyarakat. Selain itu, petugasnya dituntut untuk dekat dengan masyarakat sehingga muncul inovasi berpantun itu.

"Personel Dishub selalu inovatif mengikuti perkembangan yang ada. Kita mengingatkan walaupun orang salah sudah jelas, tapi bagaimana caranya orang juga tidak tersinggung, orang mengena dan mudah mengingat," pungkasnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement