Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Gelar Prosesi Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Sebelum Diterbangkan ke Qatar, Khamenei Pimpin Doa

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 01 Agustus 2024 |10:17 WIB
Iran Gelar Prosesi Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Sebelum Diterbangkan ke Qatar, Khamenei Pimpin Doa
Iran akan menggelar prosesi pemakaman pada Kamis (1/8/2024) untuk pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh (Foto: AP)
A
A
A

TEHERAN - Iran akan menggelar prosesi pemakaman pada Kamis (1/8/2024) untuk pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, menjelang pemakamannya di Doha, Qatar, setelah ia tewas dalam sebuah serangan di Teheran yang dituduhkan kepada Israel.

Pemimpin tertinggi republik Islam tersebut, Ayatollah Ali Khamenei, akan memimpin doa untuk Haniyeh.

Sebelumnya, Khamenei mengancam akan memberikan hukuman keras" atas pembunuhannya.

Kematian Haniyeh diumumkan pada Rabu (31/7/2024) oleh Garda Revolusi Iran, yang mengatakan bahwa ia dan pengawalnya tewas dalam sebuah serangan terhadap akomodasi mereka di ibu kota Iran pada pukul 2:00 dini hari (2230 GMT).

Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Israel menargetkan dan membunuh komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, dalam sebuah serangan balasan terhadap ibu kota Lebanon, Beirut, yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas.

Israel menolak berkomentar mengenai serangan Teheran tersebut.

Khamenei, yang memegang keputusan akhir dalam urusan politik Iran, mengatakan setelah kematian Haniyeh bahwa adalah tugas kita untuk membalas dendam atas darahnya karena ia telah menjadi martir di wilayah Republik Islam Iran.

Pemimpin Hamas berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian yang baru terpilih pada Selasa (30/7/2024).

 

Presiden Iran mengatakan pada Rabu (31/7/2024) bahwa Zionis (Israel) akan segera melihat konsekuensi dari tindakan pengecut dan teroris mereka.

Anggota biro politik Hamas Musa Abu Marzuk juga bersumpah untuk melakukan pembalasan.

"Pembunuhan pemimpin Ismail Haniyeh adalah tindakan pengecut dan tidak akan dibiarkan begitu saja,” terang saja.

Namun, masyarakat internasional menyerukan de-eskalasi dan fokus untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan serangan di Teheran dan Beirut merupakan eskalasi yang berbahaya.

Dia menegaskan semua upaya harus mengarah pada gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditawan selama serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement