JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas merespons penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri oleh polisi Israel. MUI menilai tindakan itu merupakan cerminan dari pemerintahan yang sewenang-wenang.
“Tindakan polisi Israel menangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri pada Jumat 2 Agustus 2024 benar-benar mencerminkan tindak kesewenang-wenangan yang telah dilakukan oleh pemerintah Israel,” kata Anwar Abbas, Sabtu (3/8/2024).
Ia menganggap tindakan Pemerintahan Israel itu tak lagi menghormati agama dan keyakinan umat Islam. Bahkan, menurutnya tindakan itu juga sama sekali tidak memperhatikan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Padahal saat itu, kata dia, Syekh Ekrima Sabri tengah mengimpin sholat ghaib untuk Ismail Haniyeh seorang tokoh Palestina pemimpin Hamas. Ismail Haniyeh dibunuh saat berkunjung ke Teheran dalam rang pelantikan Presiden baru Iran.
“Pemerintah Israel sudah tidak lagi menghormati ajaran agama dan keyakinan dari umat Islam serta sudah tidak lagi memperhatikan sama sekali nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan,” jelas Anwar Abbas.