BEIJING - Jaksa penuntut China dilaporkan tengah menyelidiki jaringan kriminal yang diduga mencuri ribuan jenazah dari krematorium dan laboratorium medis serta menggunakannya untuk memproduksi biomaterial, menurut seorang pengacara kriminal ternama.
Yi Shenghua, yang menerbitkan rincian kasus tersebut di media sosial pada Kamis, (8/8/2024) mengklaim bahwa polisi di Taiyuan, ibu kota provinsi Shanxi di utara China, telah menyelidiki tuduhan bahwa sebuah perusahaan bernama Shanxi Aorui Biomaterials telah membeli jenazah secara ilegal dari beberapa provinsi dan menggunakannya untuk memproduksi cangkok tulang alogenik dan cangkok gigi. Kasus tersebut juga dilaporkan melibatkan pemilik dan operator Shanxi Osteorad Biomaterial Co. dan Sichuan Hengpu Technology Co, menurut Newsweek.
Cangkok tulang biasanya digunakan dalam industri medis untuk memperbaiki cedera seperti patah tulang parah. Cangkok tulang alogenik, atau allograft, biasanya digunakan ketika pasien tidak memiliki kepadatan tulang yang cukup untuk apa yang disebut autograft. Dalam kasus seperti ini, tulang yang diperlukan diambil dari pasien yang menyetujui, yang menjalani operasi seperti penggantian pinggul, atau dari mayat, yang juga memerlukan persetujuan donor, demikian diwartakan RT.
Dokumen yang dibagikan oleh Yi menunjukkan bahwa jaringan kriminal tersebut, yang diduga melibatkan beberapa perusahaan yang berafiliasi dengan negara, telah beroperasi selama lebih dari satu dekade dan telah menghasilkan sekira USD53 juta dolar dari skema tersebut selama periode ini. Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa polisi China telah menyita lebih dari 18 metrik ton tulang dan lebih dari 34.000 produk setengah jadi atau jadi.