Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Separatis Pro-Rusia Curi Mayat Penumpang MH17

Fajar Nugraha , Jurnalis-Minggu, 20 Juli 2014 |09:48 WIB
Separatis Pro-Rusia Curi Mayat Penumpang MH17
Karangan bunga di puing MH17 (Foto: Reuters)
A
A
A

DONETSK - Kelompok separatis pro-Rusia dikabarkan mencuri mayat penumpang dari pesawat Malaysia Airlines yang jatuh Kamis 17 Juli 2014 lalu. Mayat itu dikabarkan hendak diserahkan ke Rusia.

Sekira 37 mayat dari penumpang pesawat dengan nomor penerbangan MH17 ini, dibawa melalui truk ke sebuah laboratorium forensik dan kamar mayat di Donetsk. Sontak hal tersebut menimbulkan kecurigaan pihak Pemerintah Ukraina.

Menurut Pemerintah Ukraina, tindakan dari kelompok separatis tersebut membuktikan bahwa mereka berada di balik penembakan pesawat Boeing 777-200 tersebut. Sebelumnya diduga, kelompok separatis mengira Malaysia Airlines MH17 itu sebagai pesawat militer Ukraina dan menembaknya dengan rudal Buk.

"Pada malam hari, kelompok separatis membawa 37 mayat dari penumpang dan memindahkannya ke laboratorium forensik di Donetsk. Dokter di sana sudah memeriksa mayat-mayat tersebut dengan diawasi oleh pria bertopeng yang mengelilingi gedung," ujar pihak Pemerintah Ukraina Konstantin Batozskiy, seperti dikutip Mirror, Minggu (20/7/2014).

"Saya tidak bisa menggambarkan tindakan memalukan ini. Saya tidak tahu apakah ada aturan yahg memasukan pencurian mayat sebagai bagian dari pelanggaran kriminal," lanjutnya.

Batozskiy menambahkan bahwa pihak separatis tidak memiliki rasa kemanusiaan sedikitpun. Dirinya meminta semua pihak untuk menghentikan kejahatan ini.

Pesawat Malaysia Airlines jatuh setelah dirudal di wilayah udara Ukraina
. Pesawat yang lepas landas dari Amsterdam dengan tujuan Kuala Lumpur tersebut dipenuhi dengan 298 penumpang ketika jatuh di wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia.

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement