Meskipun Rusia telah berusaha memposisikan dirinya sebagai calon pembawa perdamaian dalam konflik tersebut, sebagian besar energinya terfokus pada Ukraina, di mana pasukannya gagal mengatasi perlawanan sengit Ukraina setelah menginvasi negara tersebut pada Februari 2022.
Pada hari Selasa, kantor berita Rusia TASS mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov yang mengatakan bahwa pemerintahnya “menyerukan semua orang untuk menahan diri agar tidak memperburuk situasi sehingga tidak menjadi bencana bagi semua pemain di kawasan”.
(Qur'anul Hidayat)