Asalkan, tambah Budi, mereka mengadukannya ke pos Dinas Pendidikan Jakarta yang juga dibangun di posko pengungsian. Cukup datang ke posko dan memberitahukan asal sekolah dan namanya, atau jika masih ada dokumen pendukung identitas, seperti KTP bisa disertakan pula.
"Ijazah yang terbakar mereka sertakan kalau mungkin memang masih ada, atau dokumen soft copy ada bisa juga, atau jika tak ada (karena ludes semua terbakar hingga tak bersisa) cukup dengan mengutarakan mereka sekolah dimana dan namanya, mungkin (jika juga memang masih ada) KTP, nanti langsung kami cek didata sekolah mana saja nah kita akan proses," katanya.
Sejauh ini, tambahnya, sudah ada warga yang mengadukan soal dokumen kependudukan padanya meski dia masih merincikan jumlahnya. Lalu, ada pula warga yang telah diberikan ganti atas dokumen kependudukannya yang hangus terbakar meski jumlahnya masih beberapa.
(Puteranegara Batubara)