Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ternyata Lebih Dulu Dilakukan Pemuda Cirebon, Begini Kisahnya

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 15 Agustus 2024 |06:04 WIB
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ternyata Lebih Dulu Dilakukan Pemuda Cirebon, Begini Kisahnya
Monumen Proklamasi Cirebon. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Berbagai cerita menarik terjadi di detik-detik menegangkan jelang proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Salah satunya tentang para pemuda di Cirebon yang lebih dulu memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Namun naskah teks proklamasi yang dibacakan para pemuda itu masih misterius.

Cerita bermula saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 15 Agustus 1945, menyusul dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Berita menyerahnya Jepang ini sampai kepada para tokoh pejuang, yang mendorong diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya tokoh yang pejuang yang ingin segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia adalah Sutan Sjahrir. Tokoh kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat itu kerap memantau siaran radio dan telah mendengar berita kekalahan Jepang, dan dijatuhkannya bom atom pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945.

Menurut sejarawan Mustaqim Asteja, pada 14 Agustus 1945 Sjahrir menemui Soekarno dan mendesak agar Bung Karno segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu juga. Namun, permintaan Sjahrir itu ditolak Bung Karno.

"Sjahrir segera menemui Bung Karno meminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia saat itu juga. Akan tetapi Soekarno malah menolak permintaan dari Sjahrir. Penolakan dari Soekarno membuat Sjahrir kecewa," jelas Mustaqim kepada Okezone.

Mustaqim mengatakan bahwa Sjahrir memiliki pandangannya sendiri terkait janji Jepang yang akan memberi kemerdekaan kepada Indonesia. Dia menilai bahwa jika Indonesia menyatakan kemerdekaan melalui PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang merupakan lembaga bentukan Jepang, maka Sekutu akan menilai bahwa kemerdekaan Indonesia adalah pemberian Jepang.

Sjahrir ingin agar Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas nama rakyat Indonesia.

"PPKI sebagai badan bentukan Jepang yang bertugas menyiapkan kemerdekaan, tidak menunjukkan aktivitasnya akan berhenti bekerja. Sikap Soekarno dan Mohammad Hatta tersebut mengecewakan para pemuda yang sepakat dengan gagasan Sjahrir," tuturnya.

Setelah permintaannya untuk memproklamasikan kemerdekaan ditolak Soekarno, Sjahrir menyiapkan gerakannya sendiri untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement