4. Buku Harian Korban Ungkap Perundungan
Di kamarnya, Kompol Agus menyebut ditemukan buku harian korban. Catatannya salah satunya berisi keluh kesah korban, beratnya menjadi mahasiswi kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.
“Anak itu sudah minta resign, keterangan dari ibunya, sudah curhat. Kedua (penyebab) mungkin menghadapi seniornya, kan perintahnya (senior) sewaktu-waktu, minta ini, itu, ini, itu, keras,” beber Kompol Agus.
5. Kemenkes Hentikan Program Studi Anastesi Undip
Pasca-ditemukan meninggal dunia, kedua orangtua korban datang ke Semarang dan mengambil jenazahnya. Jenazah tidak dilakukan autopsi. Meninggalnya korban juga membawa kabar duka bagi RSUD Kardinah Kota Tegal, sebab sehari-hari korban juga bertugas di sana.
Sementara itu, Kemenkes juga angkat bicara terkait insiden ini. Kemenkes mengirim surat ke Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang, isinya menghentikan Program Studi Anastesi di RSUP Dr. Kariadi Semarang sehubungan dengan adanya dugaan perundungan di Prodi Anastesi Undip yang ada di RS tersebut.
Program dihentikan sementara prodi tersebut sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran direksi rumah sakit dan FK Undip. Penghentian ini mulai tanggal surat dikeluarkan. Surat dikeluarkan Kemenkes pada Rabu 14 Agustus 2024, ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, S.H, SKM, MARS.
(Fakhrizal Fakhri )