TEPI BARAT - Puluhan pemukim Israel membakar rumah dan mobil di sebuah desa di Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan para pemukim, beberapa dari mereka mengenakan topeng, melemparkan batu dan bom molotov saat mereka menyerang desa Jit, dekat kota Nablus, pada Kamis (15/8/2024) malam.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang penduduk desa setempat berusia awal 20-an tewas dan orang lain terluka parah di dada. IDF mengatakan sedang memeriksa laporan kematian tersebut.
Para pemimpin politik Israel mengutuk serangan itu, dan berjanji untuk menghukum para pelaku. Seorang warga negara Israel ditahan di Jit.
Rekaman telah muncul di media sosial yang konon menunjukkan rumah dan kendaraan dibakar di Jit pada Kamis (15/8/2024) malam.
Kepulan asap terlihat mengepul di atas desa. Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal apa pun akan ditangkap dan dituntut.
"Ini adalah minoritas ekstrem yang merugikan komunitas pemukim yang taat hukum dan pemukiman secara keseluruhan dan atas nama dan status Israel di dunia selama periode yang sangat sensitif dan sulit,” cuit Presiden Israel Isaac Herzog di X.
"Pejabat penegak hukum harus bertindak segera untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,” lanjutnya.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pasukannya dikerahkan di desa tersebut dalam hitungan menit setelah menerima laporan kekerasan. Mereka melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa. Para penyerang kemudian dipindahkan dari Jit.
IDF menambahkan bahwa penyelidikan diluncurkan oleh IDF, badan keamanan Israel Shin Bet dan polisi Israel setelah insiden serius tersebut.
Palestina secara teratur menuduh pasukan keamanan Israel membiarkan kelompok pemukim yang melakukan kekerasan menyerang desa mereka.
Menurut OCHA, kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan, telah terjadi lebih dari 1.000 serangan oleh pemukim terhadap warga Palestina sejak Oktober. Sedikitnya 1.390 orang termasuk 660 anak-anak mengungsi. Kekerasan yang mematikan sering menyertai serangan tersebut. OCHA mencatat 107 serangan yang mengakibatkan kematian dan cedera warga Palestina, 859 menyebabkan kerusakan pada properti warga Palestina.
Perhatian internasional telah difokuskan pada perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Namun skala kekerasan pemukim telah mendorong Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan Inggris untuk menjatuhkan sanksi kepada beberapa pemimpin pemukim dan, untuk pertama kalinya, terhadap seluruh pos terdepan pemukim.
(Susi Susanti)