Sejalan dengan peran penting tersebut, Menko Airlangga juga telah menjalin berbagai kerja sama ekonomi di level global, baik bilateral, regional maupun secara multilateral.
Hal ini tidak saja menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk turut menentukan arah perekonomian global, namun juga menjadikan Indonesia memiliki kemampuan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan negara berkembang seperti halnya menolak diskriminasi sawit Uni Eropa melalui implementasi EU Deforestation – Free Regulation (EUDR).
Dalam pelaksanaan tugasnya, Menko Airlangga juga telah berhasil mengemban sejumlah penugasan strategis yang diberikan yakni diantaranya sebagai Ketua Komite Cipta Kerja, Ketua Bidang Sherpa Track G20, Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat, serta Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Tak hanya itu, ia juga telah bertugas sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Koordinator Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), hingga Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Terima kasih, saya persembahkan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama ini untuk seluruh jajaran Kemenko Perekonomian. Perjalanan ini adalah perjalanan panjang, dalam keadaan Indonesia tidak biasa-biasa saja dan dunia tidak biasa-biasa saja,” ucap Menko Airlangga.
(Agustina Wulandari )