Sultan Aji Muhammad Arifin juga menegaskan, dirinya tidak merasa terganggu dengan ketidakhadirannya di acara tersebut. Baginya, upacara di Tenggarong bersama masyarakat dan pemerintah setempat sudah sangat cukup bermakna.
Ia menekankan, bahwa perayaan kemerdekaan itu seharusnya memiliki makna yang sama di manapun dilaksanakan, tanpa ada perasaan tersinggung.
“Tidak ada perasaan lain, itu terserah orang saja mau diundang atau tidak. Tergantung panitianya. Saya biasa aja, masing-masing daerah, sama saja. Kita ini kan sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.
Keberadaan Ibu Kota Nusantara diharapkan Sultan Aji Muhammad Arifin, dapat membawa kemajuan bagi Indonesia, khususnya untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga persatuan, agar bangsa ini tidak terpecah belah.
“Saya harap kedepan lebih baik, supaya kita rukun, damai, dan tenteram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” harapnya.
(Awaludin)