Menteri yang diganti pun akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Mengingat keterbatasan waktu untuk mempelajari sistem kerja di masing-masing kementerian yang akan dipimpinnya.
"Tidak cukup waktu untuk mempelajari sistem kerja daripada Kementerian itu justru kalau orientasinya adalah produktivitas dan kepentingan rakyat seharusnya tidak dilakukan reshuffle di akhir masa jabatan," pungkasnya.
"Seorang menteri melakukan konsolidasi memahami semua sistem yang ada di situ tidak gampang. Apalagi yang datang itu adalah pendatang baru ataupun yang belum pernah menjadi menteri ataupun yang pernah menteri tapi pindah Kementerian," katanya.
(Arief Setyadi )