LEBANON – Hizbullah Lebanon meluncurkan lebih dari 50 roket pada Rabu (21/8/2024). Serangan ini menghantam sejumlah rumah pribadi di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel. Hizbullah mengatakan serangan pada Rabu (21/8/2024) itu sebagai balasan atas serangan Israel jauh ke Lebanon pada Selasa (20/8/2024) malam.
Upaya diplomatik untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlipat ganda karena kekhawatiran tumbuh akan perang regional yang lebih luas menyusul pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah di Iran dan Lebanon.
Sesaat sebelum serangan itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bertemu dengan sesama mediator dari Mesir dan Qatar untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata.
Blinken mengisyaratkan kepada wartawan bahwa Israel telah menyetujui kesepakatan sementara. Namun pejabat di Mesir menyatakan skeptis kepada Associated Press bahwa Hamas tidak akan menyetujui kesepakatan tersebut karena berbagai alasan, termasuk sinisme bahwa Israel benar-benar akan menarik pasukannya dari Gaza dan mengakhiri perang.
Seorang pejabat Mesir, yang mengetahui langsung negosiasi tersebut, mengatakan proposal sementara tersebut mensyaratkan penerapan fase pertama kesepakatan. Yakni pembebasan sandera sipil Israel yang paling rentan yang ditahan oleh Hamas di Gaza.