Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita di Balik Konferensi Meja Bundar Perjuangkan Kemerdekaan RI

Arief Setyadi , Jurnalis-Jum'at, 23 Agustus 2024 |06:19 WIB
Cerita di Balik Konferensi Meja Bundar Perjuangkan Kemerdekaan RI
Konferensi Meja Bundar (Foto: Dok Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda menjadi saksi sejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab, usai Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada Agustus 1945, Belanda masih berupaya menguasai Indonesia.

Belanda gerilya melakukan diplomasi kendati akhirnya Indonesia merdeka seutuhnya. Setidaknya telah berlangsung tiga pertemuan tingkat tinggi yang digelar antara Belanda dan Indonesia, yakni perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), Perjanjian Roem-Royen (1949) sebelum berlangsungnya Konferensi Meja Bundar.

Belanda berusaha menggagalkan kemerdekaan Indonesia. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah melalui cara diplomasi, lewat perundingan Linggarjati serta perjanjian Renville.

Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan resolusi yang mengancam serangan militer dari pihak Belanda kepada tentara Republik di Indonesia dan menuntut dipulihkannya pemerintah Republik.

Kelanjutan mengenai perundingan untuk menemukan penyelesaian yang damai antara dua belah pihak terus diserukan. Hingga diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus-2 November 1949.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement